Mukomuko, Bengkulu – Era kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Mukomuko, Sapuan dan Wasri, menunjukkan kemajuan signifikan dalam layanan ketersediaan obat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mukomuko. Setelah mengatasi dugaan kasus korupsi yang terjadi antara 2016 hingga 2021, yang berdampak pada persediaan obat, kini keluhan pasien mulai terjawab. Sebelumnya, banyak pasien BPJS yang terpaksa membeli obat dari apotek karena ketersediaan yang minim. Namun, saat ini, Bupati Sapuan memastikan bahwa masalah ini menjadi prioritas.
“Alhamdulillah, perlahan-lahan, keluhan mengenai ketersediaan obat di RSUD Mukomuko dapat diselesaikan. Pasien BPJS tidak lagi perlu mengeluarkan biaya untuk obat dari luar,” ungkap Bupati Sapuan. Direktur RSUD, Syafriadi, SKM., M.Kes, menambahkan bahwa mereka telah menjalin kerjasama dengan tiga apotek untuk memastikan ketersediaan obat.
Pasien BPJS yang tidak menemukan obat di RSUD cukup membawa resep dokter untuk mendapatkan obat di apotek mitra tanpa biaya tambahan. Ini adalah langkah nyata dalam meningkatkan layanan di RSUD Mukomuko dan menjawab keluhan masyarakat. Syafriadi juga mengapresiasi komitmen Bupati dalam memperbaiki kondisi rumah sakit ini, menunjukkan bentuk dedikasi yang kuat Sapuan Wasri terhadap pelayanan kesehatan di Kabupaten Mukomuko.(*)