Mukomuko, Bengkulu – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mukomuko berencana mengadakan debat kandidat calon bupati dan wakil bupati di Kota Bengkulu. Langkah ini mendapatkan sorotan tajam dari M Toha, Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen dan Pemberdayaan Kesejahteraan (LP.K-P-K) Mukomuko. Ia menilai bahwa anggaran besar yang dialokasikan melalui APBD Kabupaten Mukomuko tidak dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat setempat.
Menurut M Toha, seharusnya debat kandidat diadakan di Kabupaten Mukomuko, karena pemilih utama adalah masyarakat di sana, bukan warga Kota Bengkulu. Ia menegaskan, “Alasan apapun yang diberikan, debat harusnya dilaksanakan di tempat di mana pemilih berada.”
M Toha juga menekankan pentingnya debat dalam menyampaikan visi, misi, dan program kerja calon kepada masyarakat. Ia menyatakan, “Debat adalah kesempatan untuk memperkenalkan ide-ide yang dapat membantu masyarakat memilih pemimpin mereka untuk masa depan.”
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini seharusnya memberikan manfaat dan edukasi bagi masyarakat, bukan sekadar pemborosan anggaran. M Toha berencana untuk bertanya kepada masyarakat tentang pemahaman mereka terhadap debat yang akan diadakan di Kota Bengkulu, yang diduga menelan biaya besar.
Ia juga mempertanyakan alasan KPU yang menyatakan bahwa lokasi dan jaringan di Kabupaten Mukomuko tidak memadai, sambil mengingatkan bahwa masyarakat tetap diminta untuk menyaksikan melalui live streaming. “Jika ada masalah jaringan, bagaimana masyarakat bisa mengikuti acara tersebut?” tegas M Toha.(*)