Mukomuko – Keberadaan Rumah Sakit (RS) Pratama Ipuh yang diharapkan menjadi pusat layanan kesehatan masyarakat Kecamatan Ipuh hingga kini masih menyisakan tanda tanya. Warga setempat mempertanyakan kelanjutan layanan rumah sakit tersebut yang dinilai belum berjalan maksimal sejak beroperasi.
Pasalnya, pelayanan di RS Pratama Ipuh saat ini hanya terbatas pada rawat jalan. Sementara kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang lebih lengkap, seperti Instalasi Gawat Darurat (IGD), rawat inap, hingga tenaga medis yang memadai, belum dapat terpenuhi. Kondisi ini menimbulkan keresahan di kalangan warga, mengingat RS Pratama seharusnya menjadi tumpuan bagi pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah pesisir Mukomuko.
Direktur RS Pratama Ipuh, Vipi Sosilawati, saat ditemui di ruang kerjanya, membenarkan keterbatasan tersebut. Ia menegaskan, pihaknya sudah berupaya mengusulkan ke pemerintah daerah agar ada tambahan tenaga medis.
“Pelayanan yang ada di RS Pratama saat ini memang baru sebatas rawat jalan. Beberapa waktu lalu kami sudah mengajukan usulan penambahan SDM, termasuk satu orang dokter tambahan, supaya pelayanan lain seperti IGD dan fasilitas penunjang lainnya dapat segera dibuka,” ujar Vipi.
Lebih lanjut, Vipi menegaskan komitmennya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Namun, ia menekankan bahwa pihak rumah sakit tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan penuh dari pemerintah daerah maupun pusat.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Jajat Sudrajat, memastikan pemerintah tidak tinggal diam. Menurutnya, upaya penambahan tenaga kesehatan sudah dilakukan dan bahkan telah mendapat restu dari Bupati Mukomuko.
“Kami sudah mengusulkan ke Kementerian terkait. Insya Allah akan ada penambahan 16 tenaga kesehatan dan satu orang dokter. Ini sudah mendapatkan restu dari Bupati Mukomuko. Harapannya, dengan tambahan tenaga ini, layanan RS Pratama Ipuh bisa lebih optimal,” jelas Jajat.
Dengan rencana penambahan tenaga medis tersebut, masyarakat Kecamatan Ipuh berharap RS Pratama Ipuh bisa segera memberikan pelayanan yang layak, tidak hanya rawat jalan, tetapi juga pelayanan darurat dan rawat inap. Sebab, kebutuhan akan fasilitas kesehatan yang memadai di wilayah ini dinilai sangat mendesak.
Warga setempat menilai, keberadaan rumah sakit bukan sekadar bangunan fisik, melainkan harus berfungsi nyata sebagai penopang kesehatan masyarakat. “Kami minta pemerintah serius. Jangan sampai RS Pratama hanya jadi simbol tanpa manfaat yang maksimal bagi warga Ipuh,” ungkap salah seorang warga dengan nada tegas.
Jika janji penambahan tenaga medis benar-benar terealisasi, RS Pratama Ipuh diharapkan mampu menjawab keraguan masyarakat sekaligus memperkuat pelayanan kesehatan di daerah pesisir, sehingga warga tidak lagi harus menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan layanan yang layak.(*)