Mukomuko – Jembatan gantung yang menjadi urat nadi penghubung Desa Tanjung Jaya dengan Desa Sibak Kecamatan Ipuh kini dalam kondisi rusak parah. Lantai jembatan yang bolong dan rapuh membahayakan setiap pengguna jalan, namun perbaikan tak kunjung dilakukan.
Siti, warga Desa Tanjung Jaya, menilai pemerintah terkesan abai terhadap keselamatan masyarakat. Ia mengaku sudah beberapa kali melihat kendaraan warga terperosok akibat kondisi lantai jembatan yang menganga.
“Udah beberapa kendaraan warga yang terperosok. Jangan tunggu sampai ada korban nyawa baru diperbaiki,” tegasnya.
Siti juga menyindir Wakil Bupati Mukomuko yang menurutnya pasti mengetahui kondisi ini, namun belum bersuara.
“Wakil bupati, saya rasa bapak melihat. Tetapi kenapa tidak bersuara? Ataukah saking sibuknya belum sempat melihat? Ayolah, Pak, tunjukkan pesonamu… seperti sebelum duduk di kursi empuk,” ujarnya dengan nada kecewa.
Jembatan ini menjadi jalur vital bagi warga kedua desa untuk mengakses sekolah, pasar, dan mengangkut hasil pertanian. Kerusakan yang dibiarkan berlarut-larut bukan hanya mengganggu aktivitas warga, tetapi juga berpotensi memutus akses perekonomian desa.
Warga menilai pemerintah daerah lamban merespons, padahal laporan kerusakan sudah disampaikan berulang kali. Hingga berita ini diturunkan, belum ada kepastian kapan perbaikan akan dilakukan.
Kondisi ini memunculkan pertanyaan di kalangan masyarakat: sampai kapan keselamatan warga dibiarkan terancam demi menunggu birokrasi bergerak ?.(*)