Mukomuko– Suasana politik desa Padang Gading memanas. Setelah diguncang aksi demonstrasi warga yang menuntut Kepala Desa (Kades) Pujianto mundur dari jabatannya karena dugaan perselingkuhan, kini sang kades mengambil langkah hukum. Pujianto resmi melaporkan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan sejumlah koleganya atas dugaan tindakan provokatif serta perampasan kendaraan dinas milik pemerintah desa.
Aksi demonstrasi yang terjadi beberapa hari lalu berlangsung di kantor balai desa. Sejumlah warga dengan membawa spanduk dan pengeras suara menuntut pertanggungjawaban moral dari kepala desa yang dituding telah melanggar etika dan mencoreng nama baik desa.
Namun, di balik aksi tersebut, muncul insiden yang berbuntut panjang. Dalam keterangannya, Pujianto menyebut bahwa Ketua BPD beserta rekan-rekannya diduga melakukan perampasan kendaraan operasional desa saat kericuhan berlangsung. Ia pun melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib untuk ditindaklanjuti secara hukum.
“Saya menghormati aspirasi masyarakat. Namun, tindakan provokatif dan perampasan barang milik negara tidak bisa dibenarkan dalam kondisi apa pun,” tegas Pujianto kepada awak media.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih mendalami laporan tersebut. Beberapa saksi dari unsur perangkat desa dan warga disebut telah dimintai keterangan.
Sementara itu, Ketua BPD dan pihak-pihak yang dituduh belum memberikan keterangan resmi kepada media. Aksi demo dan laporan hukum ini memperlihatkan konflik yang semakin meruncing antara pemerintah desa dan lembaga desa lainnya.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat, yang berharap agar ketegangan dapat segera diredam melalui proses hukum dan mekanisme pemerintahan yang sesuai.(*)
