Mukomuko, Bengkulu -Desa Talang Baru, Kecamatan Malin Deman, kini tengah mengalami kehebohan setelah seorang warga, Jeni Saputra, melaporkan kematian tanaman kelapa sawit miliknya di dalam areal HGU PT. BBS. Kejadian ini terungkap pada 21 Agustus 2024 saat Jeni hendak memanen buah sawit dan menemukan bahwa beberapa pohon kelapa sawit telah mati. Setelah memeriksa kebunnya, Jeni menemukan sekitar 20 batang tanaman yang mati serta lima botol bekas yang diduga digunakan untuk menyimpan racun.
Jeni segera melaporkan insiden ini kepada Kepala Desa Talang Baru melalui WhatsApp, dan Kepala Desa Tukin segera merespons dengan berencana mengecek lokasi secara langsung. Setelah melakukan pemeriksaan, Kepala Desa mengonfirmasi bahwa tanaman tersebut mati akibat tindakan yang diduga sengaja dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Pemerintah Desa Talang Baru, bersama Babinsa dan pemilik kebun, segera turun ke lokasi untuk memverifikasi kondisi tanaman sesuai laporan yang diberikan. Kami menemukan bahwa keadaan tanaman sesuai dengan laporan Jeni Saputra.
Belakangan ini, kami juga menerima laporan dari warga lain yang memiliki tanaman kelapa sawit di area HGU PT. BBS. Mereka melaporkan kematian tanaman kelapa sawit yang diduga diracun serta adanya pembakaran rumah kebun oleh pihak yang tidak dikenal.
Menanggapi laporan-laporan ini, kami dari Pemerintah Desa menyarankan para pemilik kebun untuk mengumpulkan bukti guna ditindaklanjuti baik di tingkat desa maupun oleh pihak berwenang. Kami juga menduga bahwa insiden ini mungkin terkait dengan masalah yang melibatkan perusahaan di sekitar kebun warga kami, yang hingga saat ini belum mendapatkan penyelesaian dari Pemerintah Kabupaten Mukomuko.
Kami berharap agar DPRD dan Pemerintah Daerah Kabupaten Mukomuko segera menangani permasalahan ini agar warga kami dapat melaksanakan aktivitas berkebun dengan aman dan nyaman.(*)
Sumber : Tinta rakyat