Mukomuko, Bengkulu – Suara dari masyarakat akar rumput meminta agar semua pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Mukomuko dapat diikutsertakan dalam debat kandidat yang digelar pada Sabtu, 9 November 2024, pukul 19.30 WIB. Kekhawatiran masyarakat muncul setelah kabar yang menyebutkan bahwa salah satu paslon belum menerima undangan untuk mengikuti debat.
“Sebagai warga Mukomuko, kami sangat kecewa jika ada salah satu pasangan calon yang diperlakukan tidak adil dengan tidak diundang dalam debat. Kami mendesak agar penyelenggara memperlakukan semua paslon secara setara dan menghadirkan mereka semua,” ujar Muslim, salah satu warga dari Kelurahan Pasar Mukomuko, Kecamatan Kota Mukomuko, pada Sabtu sore.
Muslim menegaskan bahwa debat kandidat merupakan sarana penting bagi masyarakat untuk memahami visi dan misi calon pemimpin daerah. Jika salah satu paslon tidak diikutkan, menurutnya itu akan membatasi hak warga untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan.
“Debat ini sangat penting untuk kami dalam memilih pemimpin yang tepat. Jika ada paslon yang tidak diundang, berarti hak kami untuk memperoleh informasi terkait visi misi calon pemimpin kami akan terhambat,” tambah Muslim, yang biasa disapa Oyon.
Hal serupa diungkapkan oleh Juanda, seorang petani berusia 53 tahun asal Desa Lubuk Sanai, Kecamatan XIV Koto, Kabupaten Mukomuko. Ia menekankan bahwa debat kandidat sangat ditunggu oleh masyarakat, terutama untuk memahami arah kebijakan para calon kepala daerah.
“Debat itu sangat penting bagi kami untuk mengetahui visi misi calon pemimpin. Kami tidak ingin hak kami dalam mendapatkan informasi dibatasi. Jika ada yang tidak diundang, itu berarti kami tidak diberi kesempatan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang calon pemimpin kami,” kata Juanda.
Ia berharap agar semua pasangan calon yang berlaga dalam Pilkada Kabupaten Mukomuko bisa hadir dalam debat tersebut. “Kami ingin proses Pilkada berjalan adil dan tidak ada calon yang diperlakukan tidak setara. Kami masyarakat, terutama petani, ingin pilihan yang adil dan informasi yang cukup untuk memilih pemimpin daerah kami,” tutup Juanda.(*)