Mukomuko, Bengkulu -Pernyataan Kepala Biro (Karo) Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bengkulu, Ferry Ernez Parera, yang menilai pengajuan izin cuti Bupati Mukomuko terlambat dan tidak bisa diproses, memicu berbagai reaksi dari sejumlah tokoh masyarakat. Salah satunya datang dari Ipuh Azwar Kaci, seorang tokoh masyarakat kecamatan Ipuh yang menganggap keputusan tersebut terlalu berlebihan.
Azwar menilai bahwa keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menganggap pasangan calon (Paslon) nomor urut 03 tidak mengajukan cuti serta dinilai memiliki kekurangan administrasi sangat berlebihan dan dapat mempersulit proses kampanye mereka. Menurutnya, langkah tersebut seperti berupaya menghalangi upaya kampanye Paslon 03.
Lebih lanjut, Azwar juga mengungkapkan, jika benar Paslon nomor urut 03 dianggap tidak mengajukan cuti, maka kehadiran Penjabat (PJ) Bupati Mukomuko, M. Rizon, juga perlu dipertanyakan. Sebab, menurutnya, jika Bupati sebelumnya tidak mengajukan cuti, tidak mungkin seorang PJ Bupati dapat dilantik. Oleh karena itu, segala kebijakan yang diambil selama masa jabatan PJ Bupati pun harus dipertanyakan.
Sebagai masyarakat, Azwar berharap agar permasalahan ini segera mendapatkan perhatian serius dari pihak yang berkompeten. Ia menekankan pentingnya menegakkan kebenaran demi terciptanya pemilu yang damai dan adil.(*)
